sambutan

selamat datang sahabat.....

Jumat, 15 Desember 2023

Belajar Nulis Fiksi Bersama Farsha Bila (1)

 

Kelas online Nulis Fiksi hari kedua diisi oleh Farsha Bila, penulis buku Lembah Kucing dan Permen Kebahagiaan, juga penulis dalam 5 buku antologi: Pelangi di Negeri Air; Kisah Para Perambah; 25 Ilmuwan Indonesia yang Mendunia; dan Surat Kecil untuk Mantan. Materi yang dibahas adalah tentang Teknik Menulis Fiksi: Premis, Alur dan Gaya Bercerita.

Apa bekal yang diperlukan dalam menulis fiksi? Diperlukan:  

1.     Kemauan

2.     Kepekaan

3.     Pengalaman

4.     Pengetahuan

5.     Kreativitas

 Apa pesan yang ingin disampaikan? Setelah memiliki pesan yang ingin disampaikan, maka dilanjutkan dengan menentuka premis dan mengembangkannya. Sumber ide dapat berasal dari mimpi; pengalaman pribadi; pengalaman orang lain; karya orang lain seperti buku, film, atau lagu; dapat juga berasal dari lingkungan sekitar seperti halaman rumah atau hewan kesayangan.

Bagaimana menemukan premis? Dimulai dari profil tokoh cerita, apa saja keinginnya, apa saja hambatannya dan bagaimana endingnya. Cara mengembangkan premis bisa dilakukan dengan curah pendapat; pengelompokan atau menulis cepat agar menulis spontan melahirkan ide dan tulisan serta tidak sempat mengoreksi tulisan. Masalah yang sering ditemukan penulis adalah sibuk mengulang tulisan dan mengedit tulisan sehingga tulisannya tidak maju-maju.

Setelah menemukan premis, maka dilakukan pengembangan alur, terserah kita alur yang direncanakan seperti apa.

“Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua diciptakan Tuhan dengan penuh perhitungan.”

Prof. Dr. Wahyudi Siswanto (Penulis Buku Menulis Semudah Tersenyum)

Dalam mengembangkan alur, terdapat 3 jenis alur: alur maju; alur mundur; dan alur gabungan. Alur/plot mengantarkan pembaca dari satu milestone ke milestone lainnya dalam premis. Tahapan alur adalah pendetailan premis, dimulai dari pengenalan, adanya konflik, ada tantangan atau krisis, dilanjutkan klimaks yang merupakan paling tinggi di suatu cerita, diakhiri dengan penyelesaian.

Tips berlatih: Kembangkan alur cerita dari sebuah cerita yang sudah ada, boleh dari cerpen, novel atau film.

Gaya bercerita dalam tulisan:

1.     Dramatikal/lebih banyak dialog

2.     Buku harian

3.     Berbalas pesan

4.     Kesaksian-kesaksian tokoh lain

5.     Sudut pandang dari tokoh lain (bisa manusia, benda, hewan atau tumbuhan)

6.     Cerita berbingkai (cerita dalam cerita).

Gaya bercerita apa yang disukai?

Aku kehabisan ide. Apa yang harus dilakukan? Tentu mencari tau sebenarnya kita kekurangan ide karena apa? Biasanya ada dua penyebab: kelelahan dan atau kurangnya referensi.  Cara mengatasinya? Bila kelelahan: tidur atau penyegaran atau melakukan hal lain yang disukai. Bila kekurangan referensi, maka menyiapakan materi atau karya-karya yang memiliki keterkaitan dengan tulisan kita.

Meluweskan kemampuan menulis:

1.     Menulis buku harian/jurnal

2.     Menulis cerita tentang objek random di sekitar kita, seperti perabotan

3.     Membuat review karya yang dibaca atau ditonton.

4.     Mengelilingi diri dengan berbagai macam karya.

Narasumber menggunakan suplemen buku Menulis Semudah Tersenyum dan buku Creative Writing saat buntu menulis.

Kewajiban draft pertama adalah? ADA. 😊

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar