Kelas
online Nulis Fiksi hari keempat (terakhir) diisi oleh Ahmad Fuadi, penulis buku Trilogi
5 Menara, Anak Rantau, dll. Beliau dikenal sebagai Novelis Indonesia. Materi yang dibahas adalah tentang Kepenulisan
Fiksi dan juga konsultasi kepenulisan fiksi.
Pada
penulisan fiksi, fiksi memiliki kekuatan kalau ada yang membuat orang
penasaran. Apa yang membuat orang penasaran? Umumnya adalah konflik para tokoh.
Konflik akan membuat pembaca tidak akan berhenti bila konflik belum selesai.
Seperti halnya tontonan film.
Kita
selalu bisa belajar teknik menulis dimana saja dan kapan saja, karena bahannya
banyak. Ada banyak buku tentang teknis menulis, juga banyak kelas teknis
menulis, termasuk yang saat ini berlangsung. Tapi ada yang tidak ada di kelas,
yang harus kita olah sendiri, yaitu masalah hati kita. Hati itu tidak ada
tekniknya, kita harus melakukan dialog ke dalam diri kita untuk mengetahui kita
menulis untuk apa dan topik tulisannya apa. Bila kita menemukan topik dari hati
kita, maka tulisannya akan keluar dari hati kita dan biasanya akan menyentuh
hati pembaca, bahkan tanpa harus dengan tingkat sastra yang tinggi.
“Saya
tidak berbakat menulis, tapi saya berlatih dan belajar menulis” (Ahmad Fuadi)
Konflik
sebagai komponen storytelling, dapat muncul seperti kue lapis:
1. Beginning
2. Middle
3. Ending
Komponen
storytelling:
1. Opening
2. Karakter
(desire)
3. Konflik
(tension)
4. Plot
(logis, kredibel, emosi)
5. Ending
Apa
itu konflik?
- Benturan
keinginan karakter dengan problem/halangan (alam, karakter lain, diri sendiri,
dan lainnya)
- Pokok
masalahnya cukup besar (high stake)
- Tensi
dan level naik bertahap (slow rising conflict)
- Konflik
adalah perjuangan karakter untuk memperlihatkan diri dia sebenarnya, ada drama,
frustasi, simpati dll.
- Conflict
= main character + his goal + opposition (MGOC)
- Powerfull
drama: protagonist dan antagonis sama-sama kuat, gigih, dan termotivasi.
Oposisi harus seimbang.
- Yang
terlibat konflik berada dalam crucible (kuali panas) yang menghubungkan
mereka dan sulit melarikan diri dari situasi itu. Contoh: perkawinan, hubungan
darah, penjara, kantor, kapal dll.
- Hasilnya
perubahan pada karakter. Pendendam jadi pemaaf, benci jadi cinta, dll.
Mana
yang lebih menarik?
· Seorang
pangeran bertemu putri, mereka jatuh cinta, dan menikah dengan bahagia.
· Seorang
pangeran bertemu putri, mereka jatuh cinta, tapi ternyata putri itu sudah
dijodohkan. Bagaimana caranya agar dia bisa menikah?
Bila
karakter berhadapan dengan konflik, isi cerita itu:
· Seseorang
ingin sekali mendapatkan sesuatu, tapi dalam perjalanan mencapai sesuatu itu,
dia menghadapi segala macam tantangan
· Ada
tokoh protagonis dan antagonis
· Ada
konflik: “Suruh memanjat pohon yang
tinggi dan licin, lempari dengan batu, ada tawon, lalu suruh turun.”
· Ada
eskalasi masalah dan “unmet desire”
· Ada
hubungan sebab akibat.
Di
mana ada konflik?
· Antara
karakter
· Di
dalam karakter internal (perang batin)
· Dalam
dialog (tidak akur-akur saja)
· Dalam
situasi (situasi damai lalu ada kejadian)
· Dll
Premis
sebuah cerita: karakter + konflik + konklusi (3K)
“Menulislah
dari HATI akan sampai ke HATI” (Ahmad
Fuadi)
*****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar