Perjalananku
menjelajah lokasi wisata di Kabupaten Kampar pada kali ini menuju wisata sungai
di Kecamatan Koto Kampar Hulu. Kami menghubungi pengelola wisata disana. Kami
memilih paket untuk sepuluh orang. Paket terdiri atas perjalanan wisata sungai
dan makan siang dengan ikan yang berasal dari Sungai Kampar. Kami berangkat
pada pagi hari dari Bangkinang menggunakan dua mobil kecil. Selain paket wisata
Sungai Kopu, kami merencakan melanjutkan perjalanan ke objek wisata berikutnya
di XIII Koto Kampar sehingga dalam satu perjalanan yang dimulai dari pagi dan
berakhir saat senja kami dapat mengunjungi tiga objek wisata.
Kami
sampai di rumah makan Mandi Angin, yang berada tidak jauh dari kantor Camat
Koto Kampar Hulu, sebagai awal perjalanan wisata Sungai Kopu. Pengelola paket
wisata ini merupakan pemilik rumah makan Mandi Angin. Kami menunggu rombongan
sebelumnya yang masih dalam perjalanan di Sungai Kopu. Sambil menunggu kami
menghabiskan waktu dengan berfoto-foto dan makan makanan kecil yang tersedia di
rumah makan tersebut dan tidak termasuk paket wisata yang telah disepakati.
Kecamatan
Koto Kampar Hulu memiliki pesona sungai yang luar biasa. Sungai Kopu merupakan
cabang dari Sungai Kampar. Kami semua menggunakan pelampung sebelum menaiki
sampan motor yang disediakan. Pengelola berpesan agar kami tidak mencoba
berenang di Sungai Kopu karena kedalaman airnya berkisar 8 meter atau lebih.
Namun disediakan benen ukuran besar untuk mengalir mengikuti arus sungai di
Sungai Kopu yang dalam bahasa Kampar dikenal dengan istilah mailiu.
Sungai
Kampar saat kami datang pada kali ini dalam keadaan dangkal. Di bagian lain
Sungai Kampar, kami melihat masyarakat berjalan kaki menyeberang Sungai Kampar
dengan batas air setinggi pinggang dewasa. Tidak jauh dari lokasi yang dangkal
tersebut kami sampai di percabangan Sungai Kampar dan Sungai Kopu. Pemandangan
alam mulai berbeda begitu kami memasuki Sungai Kopu. Sungai Kampar di bagian
tepinya adalah pasir yang biasa ditambang oleh masyarakat. Sedangkan pinggir
Sungai Kopu adalah dinding batu yang kokoh dan indah. Kami terpesona
menyaksikan pemandangan Sungai Kopu yang di luar dugaan. Kami besar di wilayah
yang dialiri Sungai Kampar, namun tidak menemukan pemandangan seperti yang ada
di Sungai Kopu.
Sungai Kopu di percabangan sungai Kampar
Suasana Sungai Kopu
Dinding batu di sepanjang Sungai Kopu
Di
tengah perjalanan terdapat air terjun Batu Hidung. Air ini turun dari bukit di
atas dinding batu. Pemberian nama Batu Hidung karena terdapat batu yang
menyerupai hidung di aliran air terjun. Kondisi air terjun ini tergantung debit
air yang dipengaruhi musim. Saat musim penghujan maka air terjun terlihat
cantik, sedangkan di musim panas maka air terjun hanya terlihat kecil. Kami
berhenti disini untuk berfoto-foto.
Air terjun Batu Hidung
Air terjun Batu Hidung
Air terjun Batu Hidung
Kami
meneruskan perjalanan di Sungai Kopu sampai batas yang ditetapkan dan terlihat lebih dangkal, kemudian
berputar balik ke awal. Terdapat sebuah lokasi yang agak datar sehingga kami
bisa makan bersama disana dengan bekal yang telah disiapkan oleh pengelola. Setelah
puas menikmati suasana maka kami kembali ke Rumah Makan Mandi Angin. Kami
disuguhi minuman sesuai pilihan masing-masing kami. Perjalanan kami lanjutkan
sesuai rencana, mengunjungi satu objek wisata yang berada dalam perjalanan
menuju Sungai Kopu, yaitu Candi Muara Takus dan mengunjungi air terjun Pulo
Simo. Perjalanan Wisata ke air terjun Pulo Simo akan saya tuliskan secara
tersendiri.
Sampan motor sebagai kendaraan wisata Sungai Kopu
Menikmati Sungai Kopu
Matahari menutupi dan menerangi sebagian Sungai Kopu
Pohon yang tumbuh di batu dinding Sungai Kopu
Merencanakan
perjalanan wisata ke Sungai Kopu perlu diperhatikan musim dan cuaca. Di musim
panas air terjun Batu Hidung terlihat kurang eksotis. Pada musim penghujan yang
panjang ada risiko lain yang perlu dipertimbangkan bila ingin berkunjung
kesini, yaitu banjir. Bila air mulai dalam, meskipun belum banjir, maka
pengelola perjalanan akan menolak mendampingi wisata ke Sungai Kopu, sangat
berisiko mengarungi sungai karena air mengalir deras. Saya telah beberapa kali
berkunjung ke Sungai Kopu. Pada salah satu kunjungan, kami tidak berhasil
wisata ke Sungai Kopu meskipun kami telah membuat janji dengan pengelola. Hal
ini terjadi karena air Sungai Kampar mulai dalam pada dini hari tersebut karena
musim hujan. Bila Sungai Kampar saja sudah dalam, tentu Sungai Kopu jauh lebih
dalam dan deras airnya. Beberapa hari setelah itu terjadi banjir di wilayah
Kampar dan Rumah Makan Mandi Angin tenggelam oleh banjir. Banjir terjadi di
wilayah Kampar karena hujan terjadi terus-menerus tidak hanya terjadi di
wilayah Kampar tapi juga terjadi di wilayah Sumatera Barat. Sungai-sungai di
Sumatera Barat mengalir ke sungai di wilayah Kampar. Sungai Kampar berakhir di
laut. Pada saat banjir, maka semua daerah yang dialiri Sungai Kampar juga
terkena dampak banjir sesuai dengan tingginya permukaan bumi di daerah
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar